Waspadai 4 gejala mengejutkan dari sleep apnea - SLEEP apnea adalah suatu kondisi napas berulang kali saat tidur.
Apnea didefinisikan sebagai berhenti atau hampir berhentinya pernapasan yang membuat aliran udara menurun sampai 25 persen di bawah normal.
Lamanya pernapasan berhenti atau menurun biasanya antara 10 sampai 30 detik.
Jika sleep apnea terjadi berulang kali, maka akan menurunkan kualitas tidur seseorang.
Biasanya orang yang menderita sleep apnea adalah seseorang yang kelebihan berat badan, mendengkur keras dan berulang kali bangun terengah-engah.
Namun, mungkin ada gejala lain yang menunjukkan adanya gangguan tersebut.
Berikut ini beberapa tanda mengejutkan sleep apnea, seperti dilansir laman Verywell:
1. Depresi
Depresi khususnya memiliki hubungan yang kuat dengan sleep apnea. Ini mungkin berkaitan dengan rasa sedih bahkan menangis.
Selain depresi, kecemasan dan serangan panik pada malam hari, mudah tersinggung juga bisa mengakibatkan apnea tidur.
2. Masalah berpikir
Sleep apnea bisa memiliki efek mendalam pada kemampuan Anda untuk berpikir jernih pada siang hari.
Salah satu fungsi utama tidur adalah untuk membersihkan puing-puing di jalur otak, termasuk adenosin neurotransmitter.
Ketika pekerjaan pemeliharaan ini terganggu, tidur terasa tidak menyegarkan.
Hal ini bisa membuat seseorang dengan apnea tidur merasa seperti pemikiran mereka kabur, hampir seperti "kabut otak".
Akibatnya, mereka akan mengalami kesulitan dengan masalah konsentrasi.
3. Impotensi
Kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi mungkin merupakan tanda dari sleep apnea pada pria.
Impotensi ini bisa terjadi karena aliran darah terganggu ke Mr. P.
Ada beberapa contoh di mana sleep apnea dikenal memiliki konsekuensi kardiovaskular.
Ini mungkin berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, gagal jantung dan bahkan hiperlipidemia (kolesterol tinggi).
Diyakini bahwa sleep apnea menyebabkan peradangan sistemik.
4. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
Apnea tidur berkontribusi terhadap risiko untuk mengembangkan tekanan darah tinggi.
Kondisi ini juga disebut hipertensi yang bisa mengakibatkan konsekuensi yang merugikan seperti serangan jantung dan stroke.
Episode berulang pernapasan terganggu saat tidur menyebabkan lonjakan detak jantung dan tekanan darah meningkat. Inflamasi yang dihasilkan juga memengaruhi seluruh tubuh.(fny/jpnn)