Penyandang status mahasiswa tentu akan menghadapi ujian bernama skripsi. Perjuangan meraih gelar sarjana bukan hal yang mudah untuk dilalui, namun juga bukan hal yang tidak mungkin untuk dilewati. Ada sekian mata kuliah yang harus dituntaskan demi mencapai IPK yang sesuai harapan. Sebagai syarat kelulusan, mereka juga harus menyelesaikan skripsi dengan menentukan topik penelitian, menuliskan hasil pemikiran, hingga menjalani proses bimbingan.
1. Ada berbagai macam tipe dosen, sebaiknya kamu tahu dosen pembimbing skripsimu termasuk tipe yang mana.
Pejuang skripsi tidak bisa lepas dari campur tangan dosen pembimbing. Mereka adalah orang yang sabar menuntun para mahasiwa dari awal penyusunan skripsi sampai pada tahap sidang serta revisi dan memastikan mahasiswanya lulus ‘tepat waktu’.
Ada beragam tipe dan karakteristik dosen. Pejuang skripsi perlu tahu seperti apa karakter dosen pembimbingnya agar bimbingan skripsi berjalan lancar. Misalnya, untuk menghadapi tipe dosen yang ‘jarang di kampus’, kamu sebaiknya rajin menanyakan kabarnya apakah beliau bisa ditemui saat jatuh tenggat jadwal bimbingan atau tidak. Biasanya, dosen tipe ini mendadak pergi ke luar kota bahkan ke luar negeri karena aktivitas akademiknya sangat padat.
Ada pula dosen yang rajin menghubungi mahasiswa bimbingannya, yang lebih suka memilih kafe/tempat makan sebagai tempat bimbingan, yang melakukan bimbingan via email, dan lain-lain.
2. Sebelum layak uji, skripsimu akan selalu mengalami revisi.
Memang ada mahasiswa yang mampu menyelesaikan skripsinya dalam waktu 3 bulan saja. Namun, itu hanya terjadi pada sebagian kecil mahasiswa saja. Selebihnya, seringkali pejuang skripsi harus bolak-balik kampus menemui dosen pembimbingnya hingga dinobatkan layak uji. Selain itu, Kamu juga harus terbiasa berpacu adrenalin menjelang detik-detik bimbingan. Sebab biasanya, ide baru muncul ketika mendekati deadline.
Tidak perlu gusar jika ternyata naskah skripsimu mendapat banyak coretan merah. Lebih baik menderita ketika bimbingan skripsi daripada menderita di ruang sidang. Sesuai pepatah kita, “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.”
3. Skripsi akan menjelma ‘hantu gentayangan’ jika kamu mengambil topik dan metode yang tidak sesuai dengan minatmu.
Jika terdapat ketertarikan dan minat, kita akan melakukan sesuatu yang berat dengan semangat. Itulah mengapa sebaiknya kamu memilih topik yang kamu minati. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang topik yang kamu pilih tersebut. Semakin kamu paham tentang topik permasalahanmu, semakin besar kemungkinannya bagi dosen atau sekretaris jurusan untuk menyetujui judul skripsimu.
Selain itu, kamu juga sebaiknya memikirkan matang-matang metode penelitian yang akan kamu gunakan. Pilih metode yang benar-benar kamu kuasai. Tidak baik memilih metode penelitian hanya karena semua temanmu memilih menggunakan suatu metode. Sikap mengikut seperti ini hanya akan membuatmu tidak menikmati proses pengerjaan skripsi.
4. Pejuang skripsi rawan terserang bosan karena menghadapi hal yang sama setiap hari. Alokasikan waktu ‘me time’ agar semangatmu tidak kendur.
Lelah dan penat itu wajar bagi pejuang skripsi. Bagaimana tidak, setiap hari mereka hanya bergelut dengan hal yang sama yaitu skripsi. Makan, tidur, yang terbayang hanya skripsi. Oleh karena itu, setidaknya luangkan waktu 1 hari per-minggu untuk relaksasi. Lebih baik pilih hari Sabtu atau Minggu. Berlibur ke pantai bareng teman satu kost atau anggota keluarga misalnya. Selain itu, beberapa orang menghabiskan ‘me time’ mereka dengan melukis, memasak, bercocok tanam di kebun, atau aktivitas di luar ruangan yang membuat pikiran dan hati segar kembali.
5. Pejuang skripsi tidak memiliki jadwal kuliah pasti. Kamu harus membuat jadwalmu sendiri yang sesuai dengan target pribadi.
Pejuang skripsi memang dituntut menyelesaikan seluruh SKS mata kuliah sebelum mengambil skripsi. Bisa dipastikan, mereka tidak lagi menjalani kuliah klasikal. Pun tidak dengan amanah organisasi, karena biasanya sudah terjadi regenerasi. Di sana lah letak ujiannya.
Pejuang skripsi harus pandai-pandai mengatur jadwalnya sendiri. Meskipun berpeluang tidur seharian, mereka harus bangkit dari kasur untuk menemui dosen pembimbing, mencari referensi, dan sebagainya.
Akan lebih baik jika ada target kecil setiap hari. Misalnya, per hari setidaknya kamu harus mengerjakan skripsi sebanyak dua lembar. Hal ini akan membuat skripsimu selalu ada progres setiap hari.
6. Selaku anak kost, pejuang skripsi akan lebih banyak menghabiskan waktu di kamar. Cobalah dekor kamarmu dengan suasana ceria.
Biasanya pejuang skripsi menghabiskan waktunya di kamar, terutama yang menyandang status anak kost. Ada baiknya kamu mengganti warna kamar dengan tone warna yang lebih ceria. Selanjutnya, bisa ditambahkan juga ornamen lucu yang paling kamu sukai, misalnya di dinding dipasang bingkai tumbuhan, anggota keluarga, kota-kota dunia paling diidam-idamkan, atau cermin yang unik. Lingkungan yang ceria akan membuatmu lebih bersemangat.
Selain itu, pasang juga kata-kata penyemangat di dekat meja belajar atau di lokasi yang paling sering dilihat agar kamu tidak patah semangat ketika mengerjakan revisi yang tiada henti. Beberapa orang menyukai aroma bunga tertentu, dan kamar bisa juga dilengkapi dengan wewangian yang paling membuat kamu nyaman.
7. Pejuang skripsi lebih bersemangat mengerjakan skripsinya jika memiliki teman senasib seperjuangan.
Terkadang hal yang menyebabkan malas mengerjakan skripsi adalah karena kamu tidak memiliki teman yang juga sedang berjuang menyelesaikan skripsinya. Kamu malas karena setiap kali bimbingan kamu sendirian, kamu tidak punya teman saat ke perpustakaan, dan tiap menulis skripsi kamu pun sendirian.
Carilah teman sesama pejuang skripsi. Kamu akan lebih semangat kalau ada teman yang sama-sama menunggu giliran bimbingan. Kamu punya teman untuk diajak ke perpustakaan. Kamu bisa menulis skripsi bersama sambil diskusi. Kalian bisa saling memotivasi satu sama lain.
8. Skripsi membutuhkan banyak referensi. Mau tidak mau kamu harus rajin menyambangi perpustakaan, toko buku, hingga media online.
Skripsi merupakan karya ilmiah. Tanpa referensi, skripsimu tidak akan layak berada di perpustakaan universitas.Pejuang skripsi adalah junior kaum intelek yang belum memiliki kapasitas memadai untuk bicara. Itulah mengapa setiap kata dalam skripsi harus memiliki sumber referensi. Baru kemudian, mereka dapat menyimpulkan sesuatu dari pembahasan masalah melalui berbagai pendapat tokoh-tokoh terkait.
Tidak jarang, referensi yang mereka cari tidak dapat ditemukan di perpustakaan. Untuk itu mereka juga dituntut rajin pergi ke toko buku, bertanya pada kawan, hingga menelusuri media online.
9. Facebook, Twitter, LINE, WhatsApp, Instagram, Path, BBM dapat mengalihkan dunia skripsimu. Sebaiknya jauh-jauh dari mereka ketika menulis skripsi.
Media online memang membantu pejuang skripsi dalam mencari referensi. Tetapi berhati-hatilah dengan media sosial! Sangat mungkin media sosial mengganggu pengerjaan skripsimu. Misalnya, saat sedang asyik menulis, ping! Terdengar notifikasi BBM, Facebook, Twitter, WA, LINE, dan sebagainya. Bahkan bisa jadi kamu iseng membuka Youtube dan waktu berlalu bergitu saja.
Selama proses menulis, pastikan kamu punya waktu khusus untuk membuka Facebook, E-Mail, Youtube, atau lain sebagainya dalam sehari. Tentu saja kurang dari satu jam. Setelah itu, matikan ponsel dan fokus pada skripsi.
10. Skripsi akan menyedot banyak energimu, jaga asupan tubuh.
Kegiatan berpikir dapat mengakibatkan seseorang mudah lapar. Hal ini berlaku pada proses pengerjaan skripsi. Selama menjalani masa-masa skripsi, mahasiswa juga akan menghadapi situasi nonfisik seperti menghabiskan banyak waktu menulis, membaca literatur, dan/atau bekerja di laboratorium. Ini sangat menguras energi untuk berpikir dan mencerna informasi.
Jaga kondisi tubuh agar tidak jatuh sakit. Konsumsi air putih 8 gelas per hari bermanfaat untuk membuang racun dari dalam tubuh dan menyegarkan tubuh kembali. Air putih berkhasiat untuk menambah konsentrasi dalam belajar. Konsumsi juga menu makanan berserat untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan memperkuat ketahanan tubuh selama beraktivitas.
Untuk mempertahankan kondisi tubuh, beberapa buah yang sangat direkomendasikan untuk kamu adalah apel, alpukat, stroberi, brokoli, wortel, kacang-kacangan, dan pisang. Nasi bagi kita yang dibesarkan di Indonesia barangkali sulit ditinggalkan, tapi mengonsumsi nasi yang berlebihan di pagi dan siang hari biasanya akan menyebabkan kantuk dan rasa malas, sehingga target aktivitas seharian akan sulit dicapai.
11. Mahasiswa tingkat akhir akan sering mendapat pertanyaan yang diawali kata ‘kapan’. Kuatkan hatimu dari sekarang!
Bukan hanya kapan bimbingan, pejuang skripsi juga akan menerima pertanyaan kapan wisuda, kapan nikah, dan kapan-kapan yang lain. Jika tidak berbesar hati, pertanyaan-pertanyaan macam ini bisa membuat kamu stres. Jadi, mulai sekarang nikmati proses yang sedang kamu jalani dan jangan mudah terpengaruh oleh perkataan orang lain.
Sumber : satujam.com