Siapa yang tidak pernah mengalami rambut rontok? Meskipun rambut rontok adalah hal yang normal dialami oleh semua orang termasuk wanita dan pria, namun rambut rontok merupakan hal paling dihindari. Terkadang pun, Anda mungkin baru menyadari jika Anda mengalami rambut rontok saat melihat gumpalan rambut di lantai kamar atau kamar mandi; kemudian Anda menjadi panik karena khawatir rambut Anda akan menipis akibat kerontokan tersebut.
Tidak mengeherankan jika banyak orang, mungkin termasuk Anda, mencari tahu penyebab dari kerontokan rambtu tersebut dari berbagai sumber, termasuk internet. Sayangnya, tidak semua informasi yang didapatkan tersebut benar adanya. Oleh karena itu berikut adalah beberapa mitos dan fakta mengenai rambut rontok yang perlu Anda ketahui.
Mitos 1: Kebotakan diwariskan oleh ibu
Tentunya, kebotakan tidak hanya diwariskan oleh Ibu saja; karena ketika Anda lahir, dari setiap bagian di tubuh Anda akan ada tiga kemungkinan, yaitu genetik yang hanya diwariskan oleh ayah, genetik yang hanya diwariskan oleh ibu, atau genetik yang diwariskan oleh pencampuran ayah dan ibu. Termasuk juga dengan kebotakan.
Mitos 2: Semua stres menyebabkan rambut rontok
Sudah tidak mengherankan lagi jika banyak orang yang beranggapan bahwa stres merupakan penyebab rambut rontok. Ini tidak sepenuhnya salah. Namun yang harus Anda ingat adalah, stres yang jangka pendek (seperti Anda telat ke kantor, kemacetan, banyak tugas, dll) tidak akan membuat rambut Anda rontok; karena stres yang dapat membuat rambut rontok adalah stres yang lebih berat dari itu,yaitu stres jangka panjang. Stres yang dimaksud adalah yang dapat membuat tidur Anda terganggu dan bahkan berkurangnya nafsu makan termasuk stres setelah melahirkan.
Mitos 3: Rambut rontok pasti dapat dicegah
Bagi kebanyakan pria, rambut rontok disebabkan oleh miniaturisasi. Miniaturisasi adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan penipisan progresif rambut. Proses ini biasa terjadi ketika folikel rambut dipicu untuk tumbuh selama periode waktu yang lebih pendek sehingga membuat rambut menjadi sangat lemah dan kecil.
Sayangnya, pada pria, kerontokan rambut tidak dapat dicegah karena yang dapat dilakukan ketika sudah mulai muncul kerontokan rambut, yang mungkin bisa menjadi tanda kebotakan, adalah Anda harus melakukan pengobatan atau bahkan operasi. Biasanya dengan pengobatan, beberapa pria dapat mengembalikan keadaan rambutnya untuk waktu lima tahun.
Mitos 4: Tingginya kadar testosteron menjadi penyebab kebotakan
Kelebihan testosteron tidak menyebabkan kebotakan (baik bagi wanita ataupun pria). Namun, kelebihan testosteron akan diubah oleh tubuh menjadi dihidrotestosteron (DHT), dan dalam proses ini akan menyebabkan kerusakan pada folikel rambut. Oleh karena itu, jika Anda berkonsultasi ke dokter dan diketahui bahwa penyebab kerontokan rambut adalah karena kelebihan testosteron, dokter mungkin akan meresepkan obat anti-androgen untuk memblokir efek hormon tersebut terhadap folikel rambut untuk mencegah kerusakan folikel rambut.
Mitos 5: Kerontokan rambut adalah permanen
Kerontokan rambut hanya bersifat sementara. Sebagai contoh, banyak wanita kehilangan beberapa rambut setelah melahirkan karena hormon mereka masih dalam proses penyesuaian untuk kembali ke tingkat sebelum kehamilan. Atau, banyak juga wanita yang mengalami rambut rontok karena memiliki masalah diet yang berakibat pada kekurangan zat besi dan seng (keduanya merupakan nutrisi yang penting agar rambut kuat). Semua penyebab kerontokan rambut tersebut sudah tentu dapat diobati untuk mencegah kerontokan rambut yang lebih parah.
Mitos 6: Hanya wanita usia tua yang akan mengalami kerontokan rambut
Sayangnya, kerontokan rambut bahkan bisa terjadi pada usia remaja. Biasanya, kerontokan rambut tersebut disebabkan oleh masalah hormon. Kondisi ini biasa disebut dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan juga dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, kelebihan berat badan, pertumbuhan rambut wajah, dan peningkatan jerawat.
Mitos 7: Terlalu sering keramas akan membuat rambut Anda rontok
Ini merupakan mitos yang sering didengar. Padahal, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup yang mengatakan bahwa keramas terlalu sering dapat membuat rambut rontok. Padahal, keramas akan membersihkan minyak pada kulit kepala Anda yang dapat mengandung hormon yang dapat memicu kerontokan rambut. Sehingga jika Anda jarang melakukan keramas, maka itu akan buruk untuk rambut Anda; seperti akan muncul ketombe pada rambut Anda yang dapat menghambat pertumbuhan rambut. Oleh karena itu, pastikan untuk keramas secara teratur setidaknya dua hari sekali.