tirto.id - Seorang pria dengan kacamata kuning, rambut berwarna merah muda senada dengan warna jasnya tersenyum ke kamera. Beberapa detik kemudian ia melambaikan tangan dan menjentikkan jempol beserta telunjuknya seraya mematikan kamera perekam. Video yang diunggah di media sosial seminggu lalu itu hanya berupa video bisu. Namun, video berdurasi sekitar lima detik itu mampu menarik jumlah penonton hingga mencapai lebih dari 1,2 juta orang dengan hampir mencapai 30 ribu komentar. Dari sekian puluh ribu komentar itu tersisip kalimat kesedihan dari para penggemar. Ini karena pria yang terekam dalam gambar gerak tersebut merupakan salah satu member dari grup idol terkenal di Korea Selatan, BIGBANG.
Choi Seung Hyun, begitu nama asli pria dalam video tersebut, tapi ia lebih sering dipanggil T.O.P oleh para penggemarnya. T.O.P telah menghibur para V.I.P, sebutan bagi fans BIGBANG sebagai rapper utama sejak pertama kali BIGBANG berdiri pada 2006. Gemerlapnya industri hiburan Korea yang telah dijalaninya selama 10 tahun harus ditinggalkan selama dua tahun ke depan terhitung Februari 2017 nanti.
Ia harus mengikuti wajib militer, yang merupakan kewajiban setiap laki-laki sehat berusia 18 tahun ke atas selama 2 tahun. Korsel, memang merupakan negara yang menerapkan wajib militer karena hubungan dengan negara tetangganya, Korea Utara masih renggang dan riskan pascaperang Korea yang memisahkan kedua negara tersebut.
Stres Akibat Wajib Militer
Dua tahun masuk pelatihan wajib militer, terisolasi dengan dunia luar, membuat banyak pemuda Korsel stres saat menerima surat panggilan wajib militer dari pemerintah. Dalam sebuah acara televisi Korsel bernama “Radio Star”, member BIGBANG lainnya, G-Dragon mengungkapkan setelah mendapatkan surat penempatan Wamil, T.O.P menjadi lebih sensitif dan sering menangis.
“Aku makan banyak tapi aku tetap kehilangan berat badanku,” ungkap T.O.P.
“Itulah yang terjadi saat kau akan pergi melaksanakan wajib militer,” timpal si pembawa acara.
Kesedihan serta ketakutan seperti yang dirasakan T.O.P juga pernah menjalari aktor Lee Joon Ki di tahun 2013 lalu setelah keluar dari wamil. Ia mengaku takut kariernya meredup karena muncul idol-idol baru dan para fans sedikit banyak telah melupakan dirinya, beralih kepada para idola baru. Ia pun meyakini hal serupa juga dirasakan para bintang K-Pop lainnya.
Hal tersebut bisa jadi benar, bisa jadi juga salah. Beberapa bintang yang tak lagi bersinar seusai menjalani Wamil diduga kariernya memang sudah mulai meredup sebelumnya. Ditambah, kemampuan yang kurang mumpuni untuk bersaing dengan para pendatang baru yang berbakat.
Nasib buruk setelah Wamil pernah menimpa penyanyi balada, Kim Min Wu yang lagunya pernah merajai tangga-tangga chart lagu di Korea pada tahun 1990-an. Pada 1991, Min Wu memutuskan masuk wamil. Dua tahun kemudian, Min Wu kembali ke dunia musik. Sayangnya, dunia musik Korea sudah berubah, dengan pop dan rock yang menjadi favorit. Tak ada lagi tempat bagi lagu balada Min Wu. Dengan kariernya yang meredup, Min Wu terpaksa banting setir. Kini ia menjalani hidup sebagai seorang salesman mobil.
Sementara kekhawatiran Joon Ki tak terbukti, ia tetap bersinar usai menjalani Wamil dari 3 Mei 2010 hingga 16 Februari 2012. Drama Arang and the Magistrate yang dibintanginya setelah Wamil bahkan berhasil mencapai rating sebesar 12,8 persen.
Banyak aktor lain yang malah justru bersinar setelah keluar dari wamil, sebut saja yang paling lekat di hati para penikmat drama korea, Song Joong Ki. Ia menjalani periode Wamil mulai dari 27 Agustus 2013 sampai 26 Mei 2015, dan langsung melejit lewat drama Descendants of the Sun dengan rating rata-rata berdasar AGB Nielsen sebesar 28,58 persen.
Selanjutnya ada Chun Jung Myung dengan periode wajib militer mulai 2 Januari 2008 hingga 27 November 2009. Ia membintangi drama Cinderella's Sister dengan rating rata-rata 17,9 persen. Drama That Winter, the Wind Blows dengan rating 13,9 persen juga menjadi saksi kesuksesan Jo In Sung setelah kembali dari masa militer di 7 April 2009 hingga 4 Mei 2011 lalu. Contoh terakhir adalah aktor kenamaan Lee Dong Wook yang memulai periode wajib militer pada 24 Agustus 2009 hingga 20 Juni 2011. Ia berhasil membawa drama Scent of a Woman berada pada rating 17,2 persen.
Cara-cara Menghindari Wamil
Kekhawatiran seputar meredupnya karier setelah Wamil membuat sejumlah aktor memilih untuk menghindarinya. Sayangnya, langkah untuk menghindari Wamil terkadang malah menenggelamkan karier yang bersangkutan. Pada Mei 2015 lalu, penyanyi serta aktor Korea bernama Yoo Seungjun membuat pernyataan penyesalan karena telah beralih kewarganegaraan Amerika demi menghindari wajib militer. Seungjun, sebenarnya merupakan salah satu penyanyi idola di tahun 1990 hingga awal 2000-an.
Namun, ia menjadi musuh bersama di negaranya sendiri karena keputusannya beralih kewarganegaraan, kariernya pun terjun bebas. Padahal kekhawatiran pada karier lah yang saat Itu membuatnya memutuskan menghindari Wamil.
“Setelah dua setengah tahun, umur saya akan hampir 30. Saya juga harus mempertimbangkan kehidupan seorang penyanyi yang cukup singkat," katanya dalam wawancara di tahun 2002. Akibat keputusannya, Administrasi Tenaga Kerja Militer Korea juga melarang Seungjun menjejakkan kakinya kembali di tanah Korsel.
“Jika saya bisa, saya ingin melayani di militer sekarang sehingga saya bisa menginjakkan kaki di tanah Korea terhormat," sesalnya dalam sebuah wawancara.
Artis Korea lain yang cukup berani melakukan kebohongan untuk menghindari Wamil adalah seorang penyanyi Hip-Hop, Kim Woo Joo. Ia berpura-pura gila dan berhalusinasi melihat hantu selama delapan tahun untuk menunda masa wamil yang seharusnya dijadwalkan pada tahun 2012.
Woo Joo berhasil mengelak selama dua tahun, hingga akhirnya, Pengadilan Pusat Seol menjatuhi hukuman penjara sautu tahun karena ia kedapatan berbohong. Kebohongan ini diketahui akibat laporan seseorang yang mengatakan gangguan mental yang diderita Woo Joo palsu.
Terisolasi selama dua tahun dan hanya bersama laki-laki juga membuat rapper MC. Mong sempat menanggalkan giginya yang tidak bermasalah untuk menunda kewajibannya itu. Atas kelakuannya, ia malah dituntut 6 bulan penjara dengan masa percobaan selama satu tahun, kerja sosial selama 120 jam, dan dilarang tampil di stasiun TV KBS serta MBC.
Penghindaran atas Wamil juga pernah dilakukan si Oppa Gangnam Style, Psy. Dalam periode menjalankan Wamil di tahun 2003, Psy memilih mengikuti wajib militer golongan 4 yakni melakukan pelayanan publik sebagai pengganti tinggal di barak kamp militer karena keahlian khusus yang dimiliki. Namun, setelah ditempatkan di firma peranti lunak ternyata PSY diketahui tak memiliki ketrampilan khusus yang disebutkan.
The Korea Times membeberkan selama wajib militer, PSY mengadakan lebih dari 52 konser dan sempat muncul di televisi. Konsekuensi atas ulahnya, di tahun 2007, PSY harus mengulangi wajib militer dengan tugas aktif dan baru selesai di tahun 2009.
Jeong Sangwon, seorang warga Korsel yang telah menyelesaikan wajib militernya tetapi masih beberapa kali ditugaskan untuk membantu kesatuan di Korsel mengungkapkan bahwa hal tersebut lumrah terjadi di negerinya. Saat menjalani pelatihan wajib militer, baginya merupakan masa-masa sulit yang harus dijalani.
“Saat wamil, kita tak bisa melakukan banyak hal, sulit untuk belajar dan harus selalu menjaga kesehatan fisik (melakukan pelatihan fisik,red),” katanya, kepada Tirto.
Itulah mengapa banyak warga negaranya memilih mengelabui pemerintah, atau minimal, berusaha masuk pada posisi golongan 4, yakni public service. Cara ini hingga bisa menggantikan Wamil dengan bekerja di kantor pemerintahan Korea, Subway, atau membantu polisi. Tak perlu bersusah payah melakukan aktivitas fisik yang berat.
Digaji Kecil
Sangwon juga menuturkan wajib militer membuat seseorang sulit untuk melakukan kegiatan lain, terutama dalam mengejar pendidikan dan memperoleh penghidupan yang layak. Walau begitu, tak ada kesulitan setelah seseorang berada dua tahun berada di komunitas yang berbeda dan kembali ke kehidupannya.
“Kultur kami mudah, kau bisa melanjutkan hidup seperti biasa,” katanya.
Namun, sebuah studi mengemukakan, para pria yang pernah mengikuti Wamil ini biasanya mengalami kesulitan finansial saat keluar dari pelatihannya. Dilansir dari laman koreantimes, di tahun 2010 upah bulanan para anggota wamil golongan dua hanya sebesar KRW 73.500 atau setara dengan Rp822 ribu.
Di tingkat sersan, setalah melakukan 18 bulan pelayanan, upah yang didapat hanya sebesar KRW 97.500, setara dengan Rp1 juta. Setelah dua tahun bertugas, seorang veteran wamil hanya menerima uang pensiun sebesar KRW 16.000, setara dengan Rp178 ribu, yang bahkan untuk ongkos pulang saja tak cukup.
Survei di tahun 2009 menyatakan dari 7.200 anggota wajib militer, 41,9 persen di antaranya mengatakan bahwa mereka harus bergantung pada orang tua karena upah rendah. Survei Korea Institute for Defense Analisis di tahun 2007 dari 2.333 anggota wajib militer di Korea, sebanyak 81 persennya mengaku kesulitan keuangan karena gaji yang rendah.