Akhir minggu lalu, sistem bus dan trem San Fransisco, yang disebut Muni oleh orang-orang lokal, dihack dengan menggunakan ransomware.
Seseorang berhasil masuk ke dalam sistem komputer Muni dan mengancam akan mengunci administratornya sampai mereka mau beri dia 100 bitcoin, atau yang setara dengan sekitar Rp 982.760.000.
Sebagai gantinya untuk para pelanggannya, Muni membuat semua kendaraannya bebas biaya di hari Sabtu kemarin, walaupun sebagian besar sistemnya sudah kembali bekerja dengan normal.
Tapi ironisnya, ternyata setelah itu si hacker pun juga kena hack balik, seperti yang dilaporkan oleh jurnalis investigatif cyber crime Brian Krebs pada Selasa pagi.
Catatan tebusan dikirimkan si hacker melalui alamat email cryptom27@yandex.com kepada administrator Muni agar bisa dicontact kembali untuk mengatur pembayaran. Hebatnya, sebuah peneliti keamanan berhasil mendapatkan akses ke inbox email itu dengan menebak-nebak jawaban dari pertanyaan rahasia si hacker, lalu membocorkan inbox itu ke Brian Krebs.
Email curian yang diperiksa oleh Krebs bahkan menyingkapkan perampokan-perampokan uang tebusan sebelumnya yang berhasil dilakukan oleh si hacker, salah satunya adalah pemerasan senilai $45.000 atau sekitar 606 juta rupiah dari perusahaan manufaktur yang berbasis di Amerika Serikat.
Dari dompet-dompet bitcoin lainnya di dalam email-email itu, diperkirakan hacker ini telah berhasil mengumpulkan paling sedikit Rp 1.884.750.000. Hacker ini sudah pernah mencoba untuk memeras sejumlah perusahaan manufaktur dan konstruksi di AS. Walaupun begitu, ada kemungkinan angka aslinya lebih tinggi karena si hacker menggunakan beberapa alamat email, yang beberapa tidak bisa diakses. Krebs menduga hacker ini berasal dari Iran.
Ransomware memang bisa berbahaya dan mengerikan. Di layar komputer-komputer Muni tertulis, “You are Hacked. ALL Data Encrypted.” (Anda ter-hack. SEMUA data terenkripsi.), dan si hacker mengancam akan menyebar 30 gigabytes data internal Muni. Berani ya, orang satu ini, tapi juga agak ceroboh.
Kalau kamu khawatir tentang ransomware, pastikan sistemmu sering-sering di-back up, dan file backupnya tidak berada di jaringan yang sama dengan sistem yang kamu back up. Selalu waspada terhadap para hacker ya!
