AS dan Inggris melarang penumpang dari negara muslim membawa peralatan elektronik di pesawat. Emirates pun meresponsnya.
Mulai Selasa (21/3) kemarin, laptop, iPad, kamera dan barang elektronik besar lainnya dari 10 negara muslim tidak akan boleh masuk kabin pesawat tujuan Amerika Serikat dan Inggris. Barang-barang itu harus diletakkan dalam kemasan khusus di bagasi pesawat.
Merespons hal ini, maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab, Emirates, membuat sebuah video berdurasi pendek. Mereka memasang jargon: "Who needs tablets and laptops anyway."
Video pendek itu dibintangi oleh artis Hollywood Jennifer Aniston yang duduk di deretan kursi penumpang ekonomi. Emirates lalu mempromosikan berbagai program hiburan yang dimilikinya di atas pesawat.
Namun respons terhadap video itu beragam. Ada yang memberikan pujian, namun tak sedikit yang nyinyir. Sebab, laptop bagaimanapun juga tetap dibutuhkan. Terutama bagi mereka yang sedang sibuk mengerjakan proyek atau pekerjaan kantor.
Juru bicara Emirates seperti dikutip dari mashable, Rabu (22/3), mengatakan semua penumpang yang menuju AS dari Dubai akan diminta untuk menyimpan peralatan elektronik yang lebih besar dari ponsel ke bagasi.
Selain Dubai, ada 9 bandara internasional lain di delapan negara yang akan terkena peraturan ini. Bandara itu terletak di kota Cairo di Mesir, Amman di Yordania, Kuwait City di Kuwait, Casablanca di Maroko, Doha di Qatar, Riyadh dan Jeddah di Arab Saudi, Istanbul di Turki, dan Abu Dhabi di Uni Emirat Arab.
Pelarangan yang diterapkan untuk waktu yang tidak terbatas ini juga berlaku untuk penerbangan maskapai Timur Tengah yang transit di Kanada. Rencananya peraturan baru ini akan diumumkan secara resmi pada Selasa waktu AS.
Inggris juga kemudian menerapkan hal serupa. Dilansir Reuters, Rabu (22/3), Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan, larangan ini diterapkan pada penerbangan langsung menuju Inggris dari Turki, Lebanon, Mesir, Arab Saudi, Jordania dan Tunisia.