CEO Snapchat Evan Spiegel dan CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Bukan rahasia lagi bahwa Facebook jadi platform yang banyak dipakai oleh pengguna di seluruh dunia. Pun aplikasinya juga banyak diunduh pengguna smartphone.
Menilik pesatnya layanan berbagi foto dan video, CEO Facebook pun memutuskan untuk mengakuisisi Instagram dengan nilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,3 triliun (US$ 1 = Rp 13.333) pada tahun 2012. Facebook juga tak ragu membeli aplikasi olah pesan WhatsApp dengan nilai US$ 19 miliar atau Rp 253,3 triliun, 2 tahun setelah mengakuisisi Instagram.
Kendati begitu, ada satu perusahaan teknologi yang menolak pinangan Facebook, tak lain adalah Snapchat. Informasi yang Tekno Liputan6.com kutip dariBGR, Rabu (22/3/2017), sebelum mengakuisisi WhatsApp, Facebook pernah menawar Snapchat dengan nilai US$ 3 miliar atau setara Rp 40 triliun. Tawaran itupun ditolak oleh CEO Snapchat Evan Spiegel dengan lantang.
"Ada sebagian kecil orang di dunia yang berupaya membangun bisnis semacam ini (Snapchat). Saya rasa, menjualnya untuk keuntungan jangka pendek bukanlah hal yang menarik," kata Spiegel waktu itu.
Menanggapi penolakan Snapchat, Facebook pun memutuskan untuk mengakuisisi MSQRD untuk menghadirkan fitur yang sangat mirip dengan Snapchat di layanan Instagram dan Facebook. Bahkan, awal bulan ini Facebook meluncurkan fitur Messenger Day.
Lantas, bagaimana pendapat karyawan Facebook mengenai tindakan penjiplakan yang dilakukan Facebook atas fitur Snapchat? Mantan desainer produk Facebook Mills Baker pun buka suara. Menurut Baker, sebagian karyawan menyambut gembira karena berhasil menghadirkan fitur yang mirip dengan milik Snapchat. Meski begitu, ada juga karyawan yang merasa marah terkait ide tersebut.
Baker mengatakan, banyak orang di Facebook tak melihat bahwa fitur-fitur yang ada di Snapchat merupakan inovasi baru dan tepat untuk ditiru. "Fitur tersebut lebih dipandang sebagai komoditas yang sangat sayang jika Facebook mengabaikannya," tutur Baker.
Snapchat, kata Baker, tidak menciptakanmobile sharing pertama, fitur obrolan, atau masker. "Snapchat hanya melakukan pekerjaan lebih indah, yakni dengan mengintegrasikan mobile sharing, fitur obrolan, dan masker agar bisa dipakai oleh banyak pengguna," kata Baker.
Lebih lanjut, Baker mengatakan, Facebook ingin melakukan hal yang sama dan membuat fitur tersebut mungkin dipakai secara langsung dan terhubung dengan pengguna lain.