Sampah-sampah yang telah terpilih bisa dijadikan sebagai RDF yang berfungsi untuk menjadi bahan bakar pembuatan semen di industri.
JAKARTA - Sampah kerap menimbulkan masalah baru karena menumpuk dan tidak ada yang mengolahnya. Padahal jika kita mau berpikir kreatif sedikit, sampah-sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat kembali. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, mereka coba membuat sebuah sistem yang memudahkan sampah-sampah bisa didaur ulang. Hasilnya, sampah-sampah yang telah terpilih bisa dijadikan sebagai RDF yang berfungsi untuk menjadi bahan bakar pembuatan semen di industri.
Mahasiswa asal ITB yakni Farah Wirasenjaya, Nadhira Sagita Putri, dan Najla Nadhia Rahmawati ini coba membuat sebuah sistem pengelolaan sampah di Kota Nambo. Farah menuturkan bahwa saat ini penggunaan bahan bakar dalam pembuatan semen, justru menghasilkan gas emisi yang bisa merusak lingkungan. “Berbeda dengan RDF dari hasil limbah sampah ini. Bahan ini bisa dijadikan sebagai bahan bakar pembuatan semen, tapi ramah lingkungan karena dibuat dari limbah sampah,” ungkap Farah saat diberbincang dengan Okezoe, di Annex Building, belum lama ini.
Proses daur ulang sampai itu sendiri di mulai dari TPA, sampah-sampah yang ada pun coba dipisahkan. Seperti sampah jenis plastic, makanan sampai kaca-kaca. “Untuk membuat RDF ini limbah sampah yang bisa digunakan apa aja selain dari kaca. Jadi dari plastik dan makanan pun bisa,” imbuh Farah. Saat jenis-jenis limbah sudah dilakukan, maka bahan-bahan pembuatan RDF dari limbah sampah itu akan masuk dalam proses pengeringan. Sehingga menghasilkan sampah kering yang padat. “Setelah itu bisa untuk di keringkan,” jelasnya. Limbah itulah yang nantinya akan menjadi bahan bakar dalam pembuatan semen di salah satu industri semen yang ada di kawasan tersebut.