Air merupakan hal yang paling sering kita temui. Entah untuk mencuci piring, mencuci pakaian, mandi, buang air, atau makan dan minum pasti kita membutuhkan air. Oleh karena itu, air disebut sebagai sumber kehidupan manusia.
Namun sayangnya, untuk sesuatu yang tampak sederhana dan sangat penting seperti air minum, masih ada saja beberapa mitos dan kesalahpahaman mengenai manfaat dan bahaya dari air minum. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta mengenai air minum yang perlu Anda ketahui:
1. Kita tak perlu minum 8 gelas sehari
Diketahui bahwa Institut of Medicine’s Food and Nutrition Board telah memberikan rekomendasi lain terkait jumlah konsumsi air minum, yaitu bahwa sebenarnya wanita memerlukan 2,6 liter air atau delapan gelas air setiap hari dan pria memerlukan sekitar 3,7 liter atau 12 gelas air setiap hari. Namun, Anda dapat mendapatkan cakupan air tersebut dengan meminum air putih dan mengonsumsi cairan seperti sup dan minuman ringan, bersama dengan buah dan sayuran yang mengandung air.
2. Air minum kemasan kadang mengandung fluoride
Fluorida merupakan elemen penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Biasanya, kandungan fluorida pada air minum dapat berfungsi untuk mencegah kerusakan pada gigi. Sehingga, jika Anda terlalu sering konsumsi air minum dalam kemasan, maka klaim tersebut mengatakan bahwa kemungkinan Anda akan kekurangan asupan fluorida dalam tubuh yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada gigi, seperti karies gigi.
Sayangnya, pendapat tersebut juga tidaklah benar; karena air minum dalam kemasan pasti memiliki kandungan fluorida di dalamnya, yang disesuaikan dengan batasan maksimal kandungan fluorida yang diperbolehan pada minuman dalam kemasan, yaitu sebesar 1,5 mg/l.
3. Minum banyak air mungkin tak akan membuat kulit jadi halus
Meskipun telah banyak pendapat yang mengatakan bahwa mengkonsumsi air minum yang banyak dapat membuat kulit Anda tampak lebih muda atau kulit cerah, kenyataannya adalah bahwa jumlah air yang Anda konsumsi hanya memiliki sangat sedikit hubungannya terkait dengan kulit tubuh Anda, khususnya pada tampilan kulit Anda.
Kulit terdiri dari tiga lapisan:lapisan luar (epidermis), kulit yang mendasari (dermis) dan jaringan subkutan. Jika lapisan terluar dari epidermis tidak mengandung cukup air, kulit akan kehilangan elastisitas dan terasa kasar. Bahkan hingga saat ini pun belum ada studi yang membuktikan adanya hubungan antara konsumsi air dengan hidrasi atau penampilan kulit.
Namun jika Anda mengalami dehidrasi yang membuat kulit Anda kering, maka konsumsi air minum memang dapat membantu Anda mencegah kulit kering tersebut. Pada dasarnya pun, tingkat kelembaban kulit Anda tidak ditentukan oleh faktor internal, melainkan disebabkan oleh faktor eksternal seperti cara kita menjaga kebersihan kulit atau jumlah kelenjar minyak pada tubuh.
4. Anda tidak boleh menggunakan kembali botol minum plastik
Sering kali, Anda membeli air minum kemasan di sebuah tempat perbelanjaan dan kemudian saat air minum dalam kemasan tersebut Anda akan menggunakannya kembali untuk minum dengan melakukan isi ulang. Sayangnya, hal tersebut tidak diajurkan untuk dilakukan karena botol minum plastik terbuat dari bahan kimia. Bahan kimia tersebut akan meresap ke dalam botol saat digunakan berulang kali. Selain itu, jika botol tersebut tidak dibersihkan dengan benar, maka akan menjadi tempat pelabuhan bakteri dari mulut Anda.
5. Konsumsi air dapat mengeluarkan racun dalam tubuh
Meskipun air tidak selalu dapat menetralkan racun, namun, ginjal tetap akan menggunakan air untuk menyingkirkan produk-produk limbah yang ada di dalam tubuh. Sehingga, jika Anda kurang konsumsi air, maka ginjal Anda tidak akan memiliki jumlah cairan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Karena jika tubuh memiliki cukup air, maka limbah metabolik dalam tubuh akan dihilangkan secara efisien.
6. Minum air dapat membantu Anda menurunkan berat badan
Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi air minum dapat membantu Anda dalam proses penurunan berat badan tubuh. Air 100% bebas kalori, sehingga dapat membantu Anda dalam membakar lebih banyak kalori dan bahkan dapat menekan nafsu makan Anda jika dikonsumsi sebelum makan.